Melawan Lupa ; Kerinduan Seorang Anak
Melawan lupa
Helloooo~ I am back again.setelah vakum nge blog
lebih dari setahun, kangen juga ternyata.
Di post kali ini aku hanya ingin sedikit mengenang
masa lalu. Masa lalu yang menjadikan aku seperti sekarang. Masa lalu yang
mengajarkan aku tentang kehidupan, hingga aku bisa survive seperti sekarang.
Sampai aku bisa menjadi diriku sendiri yg menurutku luar biasa, oh well.
Hehehe.
Masa lalu yang membuat aku mensyukuri setiap
tarikan nafasku, yang membuat aku sadar betapa singkatnya hidup ini untuk dikeluhkan.
And that’s memories brings me to my dad.
Yah kenangan tentang papa yang mulai hilang.
Seorang purnawirawan yang gugur dalam tugas. Sosok ayah
yang kehangatannya masih terasa setelah sebelas tahun kepergiannya. Pecinta vespa,
penyuka petualangan, penikmat kopi .seorang pendidik yang keras terhadap anak
lelakinya namun lembut pada anak gadisnya. Benar- benar seorang ayah yang
sangat dibanggakan .
But I hate myself this time.. karena aku dengan
bodohnya nggak bisa mengingat suara ayahku. Aku lupa. Tapi aku tidak lupa
dengan tatapan matanya, caranya memandangku yang penuh dengan kasih sayang. Hangat
tubuhnya yang sering memelukku sampai membuat aku bosan. Andai saja aku tahu
waktunya tak kan lama denganku, pasti aku tidak akan melepas pelukannya. Pasti aku
akan tetap hanyut dalam buaiannya. Pasti aku akan terus tertawa senang saat ia
menggelitikiku.
Papah
Lelaki tinggi berkumis dan berambut ikal. Binar
mata yang memancarkan cahaya. Aku rindu pah
Papah
Berkulit coklat yang bajunya penuh keringat sering
kupakai sebagai olokan. Bajunya yang kebesaran kupakai saat aku masih di taman
kanak-kanak. Aku kangen pah
Papah
Yang sering memintaku berjalan di punggungnya dan
memijitnya, yang sering menggendongku dan mencium pipiku. Yang memberikanku
sepuluh ribu ketika ada angka Sembilan di raporku . dini baik-baik saja disini
pah. Jangan khatirkan kami anakmu karena kami telah mewarisi sifat-sifat yang
luar biasa dari papah.
Sifat kepemimpinanmu yang luar biasa. Siapa sih
yang tidak kenal papah di zamannya :’) ketua scoter club yang beranggotakan
banyak orang. Lelaki yang suka menjelajah. Lelaki yang ramah dan baik hatinya. Aku
ingat saat pemakaman beliau yang dihadiri banyak umat. Orang lain piker yang
meninggal adalah seorang pejabat, tetapi bukan. Beliau hanyalah papahku yang
luar biasa. Bahkan menjuh hari pun rumah ku masih ramai oleh pelayat yang
berdatangan demi menyampaikan penghormatan terakhirnya.
Ayahku yang bertanggungjawab dan seorang yang
amanah . sosok yang pantang menyerah dan menyukai tantangan . yang siap dengan berbagai resiko yang ada
demi kemajuan . ayahku, sosok yang tidak sempurna ,tapi ntah mengapa engkau
begitu sempurna dimataku pah. Tak ada yang lebih baik darimu dan takkan ada yang
dapat menggantikanmu pah .
Dengan scoternya ia antar aku untuk menempuh
penddikan. Scoter antiknya yang dicat merah ditambah tape untuk memutar kaset music
dan diperdengarkan lagu disepanjang perjalanan. Aku menyesal dulu sempat merasa
malu dengan scoter antiknya . yang setia menjemputku ke sekolah karna volume musiknya
yang begitu keras. Tapi tentu aku bangga
padanya , ayahku yang sangat luar biasa.
Tak jarang aku merajuk jika ia telat menjemputku,
atau tidak membelikan mainan untukku, tidak mengajakku pergi sekedar menghirup
udara segar, atau bahkan karena ia sering meninggalkan ku demi petualangannya
yan menakjubkan. Sekali lagi, dini bangga pah, dini tidak akan menyalahkan papa
untuk hal apapun , karena semua yang ada di hidup dini saat ini adalah hal yang
luar biasa yang terjaadi dan akan selalu dini syukuri. Ini semua karena didikn
apapa. Kepergian papah yang mendewasakan dini di usia yang masih sangat muda.
Dini sudah gadis pa sekarang. Dini sudah dewasa. Setidaknya
sekarang dini sudah merasa mampu untuk memilah mana hal baik dan hal buruk
dihidup dini . dini sudah mampu menentukan prioritas di hidup dini. Namun dini
akan tetap jadi little girl nya papa, yang terakhir hanya setinggi paha papah.
Kadang kepikiran sih, pengen jodohku diseleksi
papah.pengen calon imamku berikutnya memintaku langsung dari papah .tapi dini
nati tetep ngenalin kok pa, meski Cuma bisa datang ke makamnya papah :’) Ya
Allah
Dan yaah, dayayat aja yang bakal ngegantiin peran
papa ya paa. Doa kami selalu untuk papa . di setiap sujudku untuk papa. Smg papa
sedang menikmati indahnya surga, dan berjalan di atas aliran sungai yang
menyejukkan.
Komentar
Posting Komentar
isi kolom komentar ini yaa , karena komentar kamu sangat dibutuhkan ^^
terimakasih ^^