Peran Orangtua dalam Membentuk Kepribadia Anak

Peran Orangtua dalam Membentuk Kepribadian Anak

                Tulisan ini saya tulis dari sudut pandang saya sebagai seorang anak yang sudah beranjak dewasa. Sebenarnya tidak akan cukup membahas peran orangtua dalam membentuk kepribadian anak dalam beberapa halaman di blog. Bahkan sebenarnya ada banyak sekali buku mengenai  topik ini yang dapat ditemukan dengan mudah di setiap took buku. Meskipun begitu saya tetap ingin menulis mengenai topic ini karena saya seringkali gemas dan kesal melihat cara orangtua mendidik anaknya di lingkungan sekitar saya , dan mungkin juga banyak orangtua yang masih kurang memperhatikan peran mereka.

                Saya mengerti sepenuhnya bahwa menjadi orangtua bukanlah perkara yang mudah. Banyak sekali hal yang harus disiapkan. Namun tetap saja anda harus belajar dan berusaha menjadi orantua yang baik bagi anak anda sebagaimana orangtua anda dulunya. Karena bagaimanapun anak adalah anugrah dari Tuhan yang harus anda jaga, mereka adalah the mini you. Cintai dan sayangilah anak anda , karena itulah hal yang akan diingatnya sampai akhir hidupnya. Agar tidak menjadikannya menjadi anak yang durhaka atau anak yang lupa kepada orangtua nya kelak.

Orangtua memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk karakter seorang anak. Diketahui sifat dasar seorang anak adalah meniru, ia cenderung akan meniru sifat atau karakter dari orang- orang terdekatnya. Yang paling dekat dekat anak tentunya dan harusnya adalah orangtuanya, sehingga mereka para orangtua harus berhati hati dalam bersikap karena setiap perbuatannya akan dicopy oleh sang anak .

                Orangtua diwajibkan untuk bisa dekat dengan anaknya . dekat tidak berarti harus 24 jam bersama anak, tetapi yang saya maksud disini adalah orangtua harus bisa memahami perasaan , kebutuhan , dan keinginan sang anak. Alangkah lebih baik jika orangtua juga bisa menjadi teman terbaik bagi sang anak, karena anak membutuhkan orang orang yang bisa ada untuknya , memahaminya dan mau mendengarkan dia.

                Sebagai orang yang ditiru , orangtua diharapkan bisa menjadi sosok yang diidolakan dan dikagumi oleh anak. Bagaimana agar bisa dikagumi? Itu semua tergantung bagaimana mereka para orangtua dalam bersikap sehari-hari, menghadapi masalah, dan membesarkan anak. Secara tidak sadar , anak akan meniru sikap sikap mereka . oleh karena itu sangat penting untuk mengajarkan kepada anak apa hal yang baik dan yang buruk, didik juga dengan pendidikan agama, ajarkan mereka bergaul di lingkungan yang tepat.

 Tetapi hal utama menurut saya adalah mengajarkan anak untuk dapat menbedakan hal yang baik dan yang buruk. Jika anak sudah bisa membedakan hal tersebut, maka dimanapun ia berada, di lingkungan apapun ia berada maka ia akan tetap menfilter perilaku-perilaku yang pantas ataupun tidak. Saya tidak menganjurkan para orangtua untuk melarang anak bergaul di lingkungan tertentu , karena salah satu  sifat alami anak ia adalah makhluk yang penuh dengan rasa penasaran.

Jika anda melarang ia melakukan sesuatu tanpa alasan yang jelas, tanpa memberikan pemahaman tentang hal tersebut, maka sang anak akan mencari tahu sendiri. Ia justru akan melakukan hal hal yang anda larang tersebut. Oleh karena itu sekali lagi saya sampaikan , berikanlah pemahaman tentang hal baik dan bruk dahulu kepada anak, kemudian biarkan mereka berkembang .

Di lingkungan seperti apapun ia berada , ia akan bisa belajar banyak hal. Lingkungan adalah tempat pembelajaran yang penting juga bagi anak. Namun meskipun memberikan kebebasan bergaul, orangtua harus tetap mengawasi pergaulannya. Dan harus siap memberikan jawaban atas semua pertanyaan anak. Jadilah tempat bertanya yang baik bagi anak. Berikanlah jawaban dengan hati hati dan penyampaian yang lembut dan santai.

 Jika anda memberikan respon yang buruk ketika menanggapi pertanyaan anak, maka kelak ia akan mencari jawaban atas ertanyaan- pertanyaan nya di “tempat lain” , dan ini bukanlah hal yang tepat.karena jika ini terus terjadi, anak akan kehilangan kepercayaan terhadap orangtuanya dan menjadikan gap terhadap hubungan keluarga. Tentu hal ini tidak diinginkan terjadi oleh orangtua manapun. Jadi berusahalah menjadi tempat bertanya yang baik bagi anak .
me and senior me


Jika anak dibesarkan dengan cacian, maka ia akan belajar menghina dan mencaci maki oranglain juga.

Jika anak dbesarkan dengan larangan tanpa sebab maka ia akan menjadi seorang pemberontak.

Jika anak dibesarkan dengan memberikan pilihan pilihan , maka ia akan belajar menjadi orang yang bertanggung jawab.

Jika anak dibesarkan dengan pujian yang berlebihan , maka ia akan kehilangan jati dirinya.

Jika anak dibesarkan dengan amarah, maka ia anak belajar menjadi sosok emosian yang tidak disukai banyak orang.

Didiklah anak anda dengan kasih sayang sehingga ia akan menjadi pribadi yang baik yang juga penuh dengan kasih sayang.

Ajarkanlah anak anda memberi, sehingga ia memnjadi pribadi yang selalu bersyukur.

Berikanlah pemahaman kepadanya. Jangan terlalu memanjakannya , tetapi juga jangan terlalu cuek padanya. Didiklah ia untuk menjadi mandiri sehingga ia akan bisa beradaptasi di manapun ia berada tanpa perlu anda khawatirkan .

Berikanlah kepercayaan kepadanya, sehingga ia pun juga menjadi percaya diri .

Dan juga cobalah untuk selalu menunjukkan kasih sayang anda kepadanya. Baik itu melalui perbuatan ataupun kata kata. Peluklah ia, ucapkan rasa cinta anda kepadanya tanpa harus merasa malu dan canggung. Sehingga ia pun bisa menjadi pribadi yang menyenangkan , dan bisa dengan spontan melakukan hal yang sama kepada anda.

Sebenarnya asih banyak hal yang ingin saya sampaikan dari sudutpandang saya.jadi mungkin nanti aka nada part part berikutnya. Mohon maaf atas kekurangan tulisan ini. Sekali lagi saya sampaikan saya masih belajar. ^^


makasiih udh mampir di blog akuu. hihi
contact me on twitter & ig : @arsyadinib

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jangan Menyerah !! ^^ (AYAT – AYAT AL QUR’AN TENTANG MENGHINDARI PERILAKU BERPUTUS ASA)

Inilah 10 Lagu Motivasi yang Akan Mengubah Cara Pandangmu ! PART 1

pengenalan perpajakan : Perbedaan Pajak, Retribusi dan Sumbangan