Dear Future Self l Teruntuk Diriku di Masa Depan
Take
a breath. Look down at your two feet . Look around you. Where are you now? apa kabar kamu hari ini? Apa saja yang telah
terjadi padamu? Apa semua baik-baik saja?
Dirimu
di masa lalu percaya bahwa kau akan selalu baik-baik saja. Sekalipun terjatuh, pasti dirimu kan selalu bangkit. Sekalipun
tenggelam, kau pasti kembali ke permukaan. Sekalipun di tengah lautan , ku
yakin kau kan temukan daratan. Dan Sekalipun kau tersesat aku percaya itu hanya
sesaat. Meskipun tidak ada satu orangpun di dunia yang berada di sisi mu,dan
tak percaya padamu , ku ingin kau tahu … bahwa yang kau butuhkan hanya
kepercayaan pada dirimu sendiri dan yakinlah bahwa Tuhan selalu mengiringi
langkahmu. Kau tak akan pernah sendirian.
Terimakasih
telah bertahan sejauh ini. Aku tahu itu sulit, tapi kau pasti bisa. Buktinya kau
berhasil bertahan sejauh ini dengan kedua kakimu. Jika bertubi-tubi masalah datang
menghujanimu, maka kau pun pasti bisa bertahan saat gerimis datang.
Terimakasih
atas usahamu memperbaiki diri. aku percaya pada upayamu. Aku percaya pada
keteguhanmu. Kau sungguh luar biasa.
Jangan
lupakan bahwa kau adalah kebanggaan orangtuamu. Maka jangan menyerah sayang ,
Tuhan bersamamu. Jangan bersedih sayang , Tuhan bersamamu. Teruslah berupaya
wahai diriku di masa depan, Tuhan bersamamu.
Dan jangan
lupakan, ini bukan hanya tentang dirimu. Kau jalani “jalanmu” demi orang-orang
yang menyayangimu. Ada ibumu yang harus kau bahagiakan. Ada keluargamu yang
menanti kesuksesanmu. Maka sekali lagi, tolong jangan menyerah. Tuhan
bersamamu.
Teruntuk diriku di masa depan, apa kau menangis?
Dirimu di masa lalu sedang menangis. Bukan karena
aku bersedih.. tapi karena aku bangga padamu. Karena aku sangat percaya padamu,
bahwa kau bisa jadi apapun yang mau. Bahwa kau selalu menjadi diri seorang dini
yang berbahagia.
Diriku .. jika kau lelah, tak apa beristirahat
sejenak. Asal jangan kau larut. Jangan lupakan , bahwa kau sedang bersaing
dengan banyak sekali orang-orang hebat . mereka rela din tidak tidur demi hari
esok yang lebih baik. Kau pun harus begitu. Goreskan tintamu din.
Diriku di masa depan, aku menyayangimu. Banyak hal
yang terjadi padamu , demikian padaku di masa lalu. Tapi aku berhasil wahai
diri, aku berbahagia saat ini. Apalagi yang kau butuhkan diriku?
Bolehkah aku minta tolong padamu?
Tolong.. jangan menyerah.
Jangan menyerah atas apa yang kau percayai. Jangan menyerah
mempertahankan hal-hal yang baik bagimu.
Jangan menyerah mencintai mereka yang mencintaimu. Jangan
lepaskan din, namun jika dia, jika mereka pergi.. jangan bersedih .. jangan
larut. Mungkin mereka bukan untukmu. Mungkin ada yang lebih baik yang mampu
menyayangi mereka. Dan kau akan mendapat cinta yang lebih baik .
Jangan menyerah wahai diri. Jangan langsung berniat
mengakhiri.aku percaya kau bisa,dan kau pun harus demikian.
Tolong.. jangan malas.
Jangan malas berupaya. Kau tahu apa yang terjadi
jika kau bermalas-malasan bukan? Kau tahu betapa besarnya pengaruh kata “nanti”
bukan? Bagaimana dengan janjimu untuk membahagiakan keluargamu ? jika oranglain
bisa, maka kau pun pasti bisa wahai diri. Yang membedakan dirimu dengan yang
lainnya hanya rasa malas saja .
Tolong.. jangan sombong.
Tak ada satupun yang dapat kau sombongkan. Semua hanya
titipan. Aku benci diriku yang sombong. Maka jangan sampai membenci dirimu ,
aku mohon.
Tolong jangan lelah belajar.
Jangan lupa bahwa kau harus belajar. Hanya orang-orang
sombong yang tidak mau belajar din. Apapun, pelajarilah. Ilmu bukan hanya
tentang kertas, tentang buku. Tapi tentang apa yang kau lihat, tentang apa yang
kau dengar, tentang apa yang kau rasakan .
Diriku di masa depan.. banyak sekali hal yang ingin
aku sampaikan. Banyak hal yang ingin aku bahas denganmu. Aku berharap padamu. Dan
aku ingin kau berharap pada dirimu sendiri dan tentu saja pada Tuhan. Tolong jangan
sekalipun berharap pada selain itu, karena itu akan membuatmu sakit. Aku tidak
ingin kau tersakiti. Kau hartaku yang paling berharga din
Jangan lupa bersyukur sayang. Aku membenci diriku
yang tidak bersyukur. Apapun yang kau alami, kau masih jauh lebih beruntung
dari saudaramu yang lain. Aku mohon.
You
spent your whole childhood yearning to be an adult, impatiently waiting for the
rite of passage that would grant you the maturity, respect, and validation you
so desperately sought. Now that you’re an adult, all you crave is the sweetly
uninhibited moments of play and lack of responsibility that childhood granted
you. Life isn’t a sprint, it’s a long race and you’re not in it just to “win.”
Be gentle with yourself. Be messy sometimes. Let it all go. Embrace all of your
learnings and cherish your experiences because they truly are divinely fated.
ENJOY
IT. ALL OF IT. You will have enough time to do everything that you love, so
stop stressing so much. You miss the beauty when you are stressed. Be here now.
Hug those around you. Ask them how they are doing, and truly listen (without
plotting your response at the same time). The inexplicable sensation of true
connection and understanding is the best feeling in the entire world. Money is
just a number. It comes and it goes. Love is the true currency.
No
one lives forever so be sure to cherish every moment, and when they pass and
when you pass, find comfort in knowing that we are simply souls within these
bodies, and we will all be connected at some point again. Life is a gift, not
something that is a given, so enjoy every second while you’re here.
You got
my point rite?
I love
you myself. Keep going. Keep moving forward. Jatuh tak apa , asal jatuhnya
kedepan ya dinJ dan terus bangkit. Enjoy yourself dear.
lavlavvvvvv
pic: pinterest
Komentar
Posting Komentar
isi kolom komentar ini yaa , karena komentar kamu sangat dibutuhkan ^^
terimakasih ^^