Curhatan lulusan STAN
Yap.. memang lagi ingin curhat.
Dua bulan setelah resmi jadi alumni pkn stan,ada banyak sekali isu-isu yang beredar. Padahal topiknya selalu sama, tapi tetap saja isu-isu itu terus berdatangan.
Jika isu itu menurut rekan A adalah isu yang didambakannya, maka berbeda dengan rekan B yang menganggap isu itu tidak menyenangkan.
Maka terhadap suatu isu ada yg menginginkan isu tersebut menjadi kenyataan dan ada pula yang menginginkan isu hanya sekedar isu yang hanya akan menguap ke permukaan.
Masalah yang sering membuat fresh graduated stan ini deg-degan pastinya adalah persoalan penempatan dan ojt. Topik yang tidak ada habis-habisnya dibahas hingga SK penempatan itu terbit.
Ribuan lulusan saat ini masih dalam status menunggu . Padahal baru dua bulan tapi banyak alumni yang meresahkan nasib penempatan dan ojt. Penantian dua bulan yang sesungguhnya hanya sebentar. Tidak sebanding dengan lulusan perguruan tinggi lain yang masih banyak kebingungan harus kerja dimana. Melamar pekerjaan di banyak tempat dan menunggu harap-harap cemas setiap saat.
Indonesia adalah negara kepulauan yg luas dan indah. Inilah alasan mengapa saat akan menjadi mahasiswa kita menandatangani surat pernyataan di atas materai yang menyatakan bahwa kita siap ditempatkan dimana saja. Ada lebih dua ratus kantor pelayanan pajak yang tersebar se Indonesia. Ada yg berada di pusat kota dan tentunya ada yg berada pada pinggiran kota.
Adalah manusiawi jika dikatakan bahwa para lulusan menginginkan ditempatkan di homebase ataupun di ibukota. Alasan terutama yang sering saya dengar adalah ingin dekat dengan keluarga, maka homebase adalah pilihan. Ingin mengembangkan diri dan bekerja di tempat bergengsi , maka ibukota adalah pilihannya.
Mari bahas tentang ojt terlebih dahulu.
Dalam waktu satu minggu ketika tulisan ini saya buat , wilayah tugas untuk ojt akan ditetapkan.
Banyak sekali orang yang mengemukakan asumsinya , dan tentunya isu-isu yang berkaitan dengan ojt kembali memanas.
Banyak sekali orang yang mengemukakan asumsinya , dan tentunya isu-isu yang berkaitan dengan ojt kembali memanas.
Gosip awal yang menyenangkan banyak pihak adalah ojt biasanya di homebase atau sesuai dengan pilihan pertama kita saat diberikan 3 pilihan.
Jika memilih di luar jawa, maka kita bebas milih di kota manapun yang kita inginkan. Jika memilih jawa, maka hanya boleh mengajukan satu kota saja dilanjutkan dengan dua kota lainnya di luar pulau jawa.
Namun kemudian beredar lagi gosip, bahwa ojt ditentukan berdasarkan ipk. Semakin bagus ipk maka semakin terpusat ojt dan penempatan definitifnya. Ipk diatas 3,8 sudah pasti jakarta. Demikian gosip yg beredar. Tentu saja hal ini membuat rusuh orang-orang. Lalu bagaimana dengan ipk yg biasa-biasa saja atau bahkan di bawah rata-rata?
Pada saat pembekalan , kita dibagi menjadi 5 batch. Gosip-gosipnya lagi,
Batch satu adalah ojt dan penempatan di timur. Sulawesi dan sekitarnya
Batch dua adalah sumatera dan pulau kalimantan
Batch tiga adalah ntb ntt dan bali
Batch empat dan lima adalah jabodetabek.
Batch satu adalah ojt dan penempatan di timur. Sulawesi dan sekitarnya
Batch dua adalah sumatera dan pulau kalimantan
Batch tiga adalah ntb ntt dan bali
Batch empat dan lima adalah jabodetabek.
Makin rusuh kan. Alhasil makin banyak lagi suara-suara yg berkomentar lain. Meskipun pihak djp telah mengklarifikasi bahwa isu-isu yang beredar adalah tidak benar, namu tetap banyak yang merasa terganggu karenanya.
Saat pembekalan cpns, disampaikan beberapa materi dari beberapa narasumber hebat. Dibahas juga mengenai masalah penempatan dan mutasi. Bahwa Indonesia luas dan indah. Homebase kita ya adalah sabang sampai dengan merauke. Kita adalah calon aparatur sipil negara yang harusnya mengabdi kepada negara dan masyarakat Indonesia. Maka dimanapun itu adalah sama. Yg penting kita bekerja dengan sepenuh hati, memberikan kontribusi demi kemajuan bangsa kita.
Saya setuju.
Awalnya saya menginginkan bisa ojt dan penempatan di padang aja. Kemudian entah kenapa saya berubah pikiran. Indonesia luas. Jika kita berniat baik untuk indonesia yg lebih baik , maka tidak seharusnya kita mempedulikan lokasi ojt arau penempatan kita.
Yang terpenting adalah memberikan yg terbaik, mencintai pekerjaan sehingga dimanapun kita, kita dapat membawa perubahan dan bermanfaat bagi negara dan orang banyak .
Lagipula kita atau saya masih sangat muda. Ada baiknya jika kita berkelana jauh dari zona nyaman terlebih dahulu. Mencoba menchallenge diri sendiri. Bertemu orang-orang yang berbeda dari kita. Sehingga kitadapat belajar, dapat merefleksikan diri dan bersyukur dengan ekstra.
Kita masih muda, jika kita lakukan yang terbaik dimanapun kita berada maka bekerja di kantor pusat adalah sangat mungkin. Seperti banyaknya pengalaman pegawai senior yang awalnya di pelosok tapi sekarang malah di kantor pusat.
Maka jangan bersedih. Rubah niat kita yag awalnya demi kebaikan diri sendiri menjadi demi kebaikan orang banyak. Harus berani mengambil resiko dan terus menantang diri sendiri. Lalu nikmati lah , ini semua adalah perjalanan masa mudamu yang nanti akan diceritakan kepada generasi berikutnya, maka buatlah kenangan yang luar biasa yang dapat menginspirasi dirimu maupun orang lain .
Jangan bersedih jika mendapat lokasi ojt atau penempatan definitif yang jauh dari rumahmu, karena Indonesialah rumahmu.
Dini, lulusan d1 pajak 2017 yang bercita-cita kuliah hingga s3 dan ingin bekerja di kantor pusat.
bagus kak ceritaanyyyaaa, kenalin kak ini Firdha d1 pajak stan juga, tahun ini lulus aamiin, makasih ya kak buat sarannya
BalasHapusmakasiii firdha~ salam kenal juga yaa ^^
HapusAamiin... semoga bisa lanjut sampai s3, dan penempatan sesuai harapan. Hanya 1 pesan: ingat ada banyak yang menginginkan masuk kampus itu, namun tidak tercapai. Jadi, penempatan dimana saja harus disyukuri. Terima kasih. Pajak satu jiwa.
BalasHapusAamiin ya Allah.. terimakasii banyak doanya :)
Hapussiapp, akan selalu jadi insan yang bersyukur ^^
Setelah lulus dari stan sudah pasti ditempatkan ya kak? Tapi apa langsung berstatus pns?
BalasHapusiya.. cpns dulu di kementerian/ intansi penempatan nantinya
Hapus