Uang. Uang. Uang.

Uang Uang Uang
Uang bukan segalanya, tapi segalanya membutuhkan uang.
Ya benar.
Uang tidak menjamin bahagia, tapi mewujudkan kebahagiaan membutuhkan uang.
Ya benar.
Uang tidak menjamin kesuksesanmu, tapi meraih kesuksesan lebih mudah ketika memiliki banyak uang.
Ya benar.
Cinta tidak boleh dinilai dengan uang , tapi banyak yang putus cinta karna tak punya cukup uang.
ya benar.
Banyak uang tidak menjaminmu masuk surga, tapi bangun mesjid pake uang, pahala utama adalah sedekah yang salah satunya bisa dilakukan dengan uang.
Ya benar.
Menjadi sehat butuh uang, sakit pun butuh lebih banyak uang.
Ya benar.
Uang. Uang. Uang.
Banyak yang bilang tidak butuh uang, sedang untuk makan masih pontang panting cari uang.
Banyak yang bilang tidak butuh uang, tapi tidak mau membagi uang kepada mereka yang butuh uang.
Banyak yang bilang tidak butuh uang, tapi banyak orang yang jadi gila karna tidak punya uang.
Uang Uang Uang
Yang bisa menjadikanmu manusia bermartabat, dan bisa menjadikanmu manusia bejat.
Yang memberimu banyak keuntungan, dan bisa memberimu banyak kemalangan.
Yang bisa kau gunakan untuk kebaikan, maupun untuk kejahatan.
Hanya empat huruf.
U.
A.
N.
G.
Tapi memberi arti yang besar. Secarik kertas takkan cukup menulis kegunaan uang. Sebuah buku takkan cukup untuk menuliskan manfaat uang.
Semua butuh uang. Untuk mencukupi kebutuhan. Untuk makan. Untuk beli barang. Untuk menolong orang dan jadi relawan.
Tapi kumohon jangan gila uang. Apa guna punya uang tapi tidak ada yang sayang. Kumohon agar imbang. Jangan terus mengejar uang dan mengabaikan orang sekitar, lebih parah mengabaikan diri. Lupa ibadah, lupa makan, lupa waktu, lupa istirahat. Sayang.
Kamu. Aku mohon jangan jadikan uang tuhan. Jangan menyembah pada uang.
Aku menulis ini karna tiba-tiba kepikiran. Bahwa uang cukup menentukan. Harga barang sudah gila-gilaan. Untuk mengisi perut kosong pun demikian. Sedang aku sadar mencari uang bukan hal yang mudah. Berlelah-lelah, bersusah payah, harus siap memecahkan masalah.
Memasuki dunia kerja menyadarkanku banyak hal yang tak kupahami ketika menadah tangan dihadapan orangtua. Menyadarkanku betapa berat beban ibuku menafkahi kami. Demi mencukupi kebutuhan kami yang kadang dihabiskan untuk hal yang tak berguna. Dari keringat ibu, dari hasil lelah beliau, yang sering tidur begadang.
Mencari uang tidak gampang. Coba lihat di lingkungan. Bagaimana cara orang-orang memperoleh uang. Seberapa keras mereka berjuang. Uang yang seringkali habis untuk bayar hutang. Belum lagi bayar bunga bank.
Kamu. Aku mohon jangan anggap remeh uang. Satu rupiah pun tetap uang. Terlebih kamu yang masih minta pada orangtua. Jangan boros menggunakan uang. Demi mentraktir teman-teman, kau paksa ibumu, ayahmu. Karna mereka sayang kamu , pun tetap kamu diberi uang. Padahal di tabungan sudah tak ada uang. Tapi kau tetap bilang kurang saat mereka kasih uang.
Kau kurang ajar. Kau akan rasakan saat jadi orangtua kelak . Karna kau akan diperlakukan anakmu sebagaimana kau memperlakukan orangtuamu.
Jika kau masih terus lakukan. Mendewakan uang, menyiksa orangtuamu,  sebaiknya kau gali lubang untuk mengubur dirimu .
Nanti kau akan rasakan, saat mencari uang. Atau sekarang saja aku tantang, bisa kau cari uang seribu sekarang tanpa bantuan orangtuamu?
Jangan begitu lagi sayang. Kau butuh uang itu pasti, tak usah jadi orang munafik yg bilang tidak butuh uang. Hanya ya itu, berupayalah semaksimal mungkin, dengan sungguh-sungguh dan memberikan yang terbaik. Maka uang akan datang. Bukan hanya uang, keberuntungan pun juga datang. Semangat dirimu yang kusayang.
Dini, april 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jangan Menyerah !! ^^ (AYAT – AYAT AL QUR’AN TENTANG MENGHINDARI PERILAKU BERPUTUS ASA)

Inilah 10 Lagu Motivasi yang Akan Mengubah Cara Pandangmu ! PART 1

pengenalan perpajakan : Perbedaan Pajak, Retribusi dan Sumbangan