Saya Pegawai Pajak, dan Saya Bangga

Saya dini, tanpa perlu menggunakan nama samaran, saya sampaikan bahwa saya bangga menjadi pegawai Direktorat Jenderal Pajak. 

Untuk pembuka, izinkan saya beropini .. saya merasa sulit memang bekerja di DJP, ya gimana, musuhnya rakyat sendiri. Rasanya di negara manapun ketidaksukaan terhadap pegawai pajak pasti ada saja. 
Padahal uang pajak ya untuk rakyat juga. Meskipun kamu ga pernah bayar pajak, saya yakin kamu pasti pernah merasakan manfaat dari uang pajak. 
Jalan yang kita lewati, sekolah tempat kita menimba ilmu, pengobatan ketika sakit, bbm yang kita pakai, bantuan sosial bagi yang tidak mampu dan masih banyak lagi, mari kita berpikir.

Coba saya tantang... yg bilang benci dengan pajak,benci dengan pegawai pajak dan mengajak untuk ga usah bayar pajak, memangnya kamu sebagai WNI bisa hidup di Indonesia ini tanpa merasakan manfaat pajak? 

Tidak mudah jadi pegawai pajak, musuhnya rakyat sendiri. Padahal semua diatur undang-undang, kita punya saluran/chanel pelaporan jika memang menemukan oknum yang tidak bertanggung jawab. Saya pun, sebagai rakyat dan sesama pegawai pajak juga mengecam perbuatan setiap oknum yang melakukan perbuatan curang dan makan uang haram itu. 

Tapi kita hanya manusia sobat... tidak ada yg sempurna. Pegawai pajak itu puluhan ribu, coba sebutkan oknum pegawai pajak yg nakal (yg terbukti sah secara hukum), sampai berapa teman-teman bisa sebutkan? 
Oke, sebut saja gayus, RAT, si x yg tertangkap OTT, si A, si B, coba bantu saya menyebutkan nama-namanya. 
Selanjutnya coba sebutkan, nama-nama pegawai pajak yg jujur, bekerja dengan integritas,sesuai SOP, yg menolak suap dan gratifikasi... dari puluhan ribu, bisa teman-teman sebutkan semua? 

Saya sebagai seorang yg mencari nafkah di dalamnya, Wallahi, banyak yang saya kenal penuh integritas, pimpinan saya yg disiplin dan bertanggung jawab, rekan kerja saya yg tekun, semangat kerja sampai malam meski tanpa uang lembur, bahkan demi Allah selama saya bekerja belum pernah saya menemukan secara langsung pegawai yang curang dan melanggar hukum.

Di setiap saat, setiap kesempatan kita selalu diingatkan, untuk selalu menerapkan nilai-nilai di Kementrian Keuangan yang pertama itu Integritas; Berpikir, berkata, berperilaku dan bertindak dengan baik dan benar serta memegang teguh kode etik dan prinsip-prinsip moral. Kemudian profesionalisme, sinergi, pelayanan dan kesempurnaan. 

Saya garis bawahi untuk integritas saja ya, karna kalau semua kepanjangan nanti. 
Yap, integritas itu nomor satu. Saya pribadi sangat takut kalau sampai melanggar nilai ini. Hukumannya nggak main-main, teman teman semua sudah tau. Hukuman pidana, dipecat, merusak nama baik, keluarga malu, aduh jangan sampai.

Lalu muncul pertanyaan, "kalau memang pegawai pajak sudah dibina dan menerapkan nilai nilai kemenkeu, kenapa masih ada yg curang?"

Sahabatku yang super, mohon maaf kita kembali ke prinsip bahwa ya memang tidak ada manusia yang sempurna. Bukankah kita diciptakan ke dunia ini pasti dengan diuji?

Semua agama mengajarkan kebaikan sayang, tapi kenapa tetap ada kejahatan? 
Ya namanya manusia :") 

Di lapangan, seringkali ketika pelayanan ke Wajib Pajak, di akhir sesi saya ditanya " ini ada uang administrasinya mba?"
Dan saya dengan bangga menyampaikan, "tidak bu, tidak ada pungutan apapun di kantor pajak". 

Pajak yang dibayarkan akan langsung masuk ke kas negara. Bayarnya pakai kode billing yang dibayarkan via bank, pos, bukan ke petugas pajak. 

Lalu saya pernah baca komentar, "ya itu ada petugas pajak yang bejat, oke yang jujur ada, good for you, tapi yang ga jujur lebih banyak lagi"

Astaghfirullahaladzim, istigfar dulu itu yg berpikir seperti itu. Prasangka buruk yg merusak hati itu coba dimusnahkan. Mana yg dibilang ga jujur yg banyak itu? Coba laporkan, sebut namanya sekarang, punya buktinya nggak? kalau anda tidak mau melaporkan, biar saya aja deh yg bantu laporkan :)  

Sayangku, seperti yg sudah saya bilang, dan yg kita ketahui.. manusia itu nggak ada yang sempurna. Oknum bejat itu mah dimana mana ada. Mau pegawai negeri atau bukan, kalau hatinya sudah dipengaruhi setan, ya ada aja kelakuannya melanggar hukum.

Itu di polri ada sambo, ada polisi yg judi, yang pakai narkoba, ada yg tilang terus minta uang..
Itu guru ada yg perkosa muridnya, ada yg pukul muridnya
Itu anggota DPR yang korupsi itu ada berapa banyak itu 
Itu nakes ada yg julid dan menghakimi pasien
Itu hakim jaksa ada yg disuap 
Itu mba mba yg kerja di swasta ada yg bawa kabur uang perusahaan

Mau saya kirimkan beritanya? Gausah lah ya, searching aja di google ada banyak. 

Kami di DJP banyak sekali yg bekerja dengan integritas, kita punya aturan dan undang undang yang tegas. Kita juga diawasi BPK dan institusi eksternal lain. 

Mari sama-sama kita kawal "uang kita". 
Negara tanpa "bendahara" mau dibuat seperti apa? 
Bagaimanapun kita butuh penghimpun penerimaan negara dan pengelola keuangan negara.

Kita tinggal di Indonesia, kita makan dari tanahnya, kita hirup udaranya, dengan membayar pajak adalah salah satu bentuk cinta kepada negara. 

Kita kecam perbuatan oknum tidak bertanggung jawab, tapi ya jangan digeneralisir semua. 

Banyak, sungguh masih banyak pegawai pajak yg berintegritas, 
Banyak juga anggota DPR yg menyuarakan isi hati rakyat
Banyak polri yg bekerja dengan jujur dan amanah

Mari kita coba berpikir dengan hati yang lapang, dengan bijak..  

Lalu, setelah bekerja dengan integritas, kode etik, dan menerapkan segala nilai baik, baik itu nilai nilai Kementerian Keuangan, Nilai Agama, Nilai Pancasila, segala nilai baik pokoknya. Kemudian bergaul dan berada di lingkungan yang baik, bekerja sungguh-sungguh dalam mewujudkan visi DJP "Menjadi Institusi Penghimpun Penerimaan Negara yang Terbaik dan Menjamin Kedaulatan Negara dan Kemandirian Negara", maka saya sampaikan bahwa saya bangga sebagai pegawai Direktorat Jenderal Pajak.

Semoga Allah melindungi dan memberikan hidayahNya kepada kita semua.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jangan Menyerah !! ^^ (AYAT – AYAT AL QUR’AN TENTANG MENGHINDARI PERILAKU BERPUTUS ASA)

Inilah 10 Lagu Motivasi yang Akan Mengubah Cara Pandangmu ! PART 1

pengenalan perpajakan : Perbedaan Pajak, Retribusi dan Sumbangan