Punya Anak, Apa yang Berubah?

Versi aku, ada banyak banget perubahan yg terjadi..
Aku baru tahu ternyata aku bisa mencintai tanpa batas untuk manusia ini, well I love my husband so much, tp ya beda gitu cinta untuk anak tu ga bisa diterjemahkan.

Lima belas bulan usia anakku sekarang, dan percayalah... setiap detiknya, aku selalu mengupayakan segala yg terbaik buat dia.

Di Al Quran bilang untuk menyusui anak, dan dokter pun juga menyarankan menyusui sampai minimal 2 tahun, dan itu yg sedang aku perjuangkan.

Ga gampang menyusui... rasa sakit pas dbf, upaya menjaga suply asi ttp cukup, pengorbanan waktu tidur, dan menjaga kualitas ASI ttp baik.

Luar biasa ciptaan Allah, mau ibu makan beling, minum air keran.. ttp ASI ibunya adalah yg terbaik. Apalagi kalau ibu menjaga makan yg bergizi, konsumsi vitamin, demi asi yg berkualitas untuk anak, shg menyusui ga hanya sekedar ngasih anak tete, but mote than that.  Menciptakan ikatan antara ibu dan anak, memenuhi kebutuhan gizi anak, memberikan kekebalan tubuh kepada anak, dan banyakkk bgt manfaat menyusui secara langsung. 

Karenanya, meski.....  lelah sekali menyusui , tapi 2 tahun adalah waktu yg sebentar, anakku harus mendapat yg terbaik, dan ASIku sementara adalah yg terbaik yg bisa aku perjuangkan untukknya. Dan aku pasti akan merindukan masa2 menyusui anakku, mrmandang wajahnya sangat dekat, membelai kepala nya selagi ia menyusui, dan juga ngobrol pas dia berada di dekapan aku , dan sambil bercanda pun dengan anak.. mashaAllah

Lalu waktu.. aku ibu bekerja 7.30 - 17.00. 
Andai saja aku bisa menghasilkan uang dgn berdiam diri di rumah, aku pasti sudah resign, dan mengatur jam kerjaku sendiri.

Waktu yg lama di kantor, membuat aku merasa ga tega sama anak. Karna dia berhak untuk waktu ibunya, untuk dia mendapat kasih sayang ibunya. Karena itu, disela sela jam kerjaku, di waktu istirahatku aku akan pulang, untuk menyusui nya, atau sekedar agar dia tahu bahwa aku ada di dekatnya. 
Sekalipun hanya di rumah 15 menit, aku akan pulang untuk melihat senyumnya  karna kangeeen terus sama anak tuuu 
Meskipun jg perjalanan kantor ke rumah bisa lebih set jam PP, sekalipun aku motoran panas2an sampe belang dan bikin jerawatan  bagi aku ada yg lebih penting, yaitu bertemu anakku  agar dia mendapatkan haknya atas waktu ibunya. Kulitku bisa kurawat lagi, lelahku hilang ketika ketemu anak, dan waktu anakku kecil, tidak akan bisa terulang. 

Stimulasi anak, makanan terbaik yg aku bisa kasih untuk anak, pakaiannya, mainannya semua nya selalu aku upayakan yg terbaik versi aku. 

Jadi kadang aku ga butuh membandingkan anakku dgn anak lain seusianya, karna Ibu terbaik untuk anakku adalah aku, aku yg alhamdulillah dipercayai Allah untuk membersamai tumbuh kembang anak ini, dan aku selalu upayakan yg terbaik untuk anakku. Dan ada waktu yg tepat untuk setiap halnya.

Menjadi ibu bukan tentang perlombaan, tapi tentang pertanggungjawaban kepada Allah sang pencipta, Allah yg menitipkan anak ini padaku, sehingga aku pun harus menjaganya dengan sepenuh hati, dengan kasih sayang dan segala pengorbanan, anak ini InshaAllah akan terus dicintai oleh orangtuanya. Dan doa yg tiada putus untuk buah hatiku. 

Tentu aku tidak selalu bisa 100%, aku manusia, bisa capek, bisa habis sabarnya... meskipun begitu, ada saat aku marah ayau keras dalam mendidik anakku, itu adalah intuk kebaikan dia agar dia pun bisa berbaur dengan baik kelak dalam kehidupan sosialnya.
Jika anakku salah, ia tetap salah dan kewajiban kami orangtua nya untuk mendidiknya.. 
Nggak gampang ternyata ya jadi orangtua, bismillah semoga Allah kuatkan dan lembutkan hati kami dalam membersamai titipanNya. 


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jangan Menyerah !! ^^ (AYAT – AYAT AL QUR’AN TENTANG MENGHINDARI PERILAKU BERPUTUS ASA)

Inilah 10 Lagu Motivasi yang Akan Mengubah Cara Pandangmu ! PART 1

pengenalan perpajakan : Perbedaan Pajak, Retribusi dan Sumbangan